THULAILAH al-Asadi adalah seorang ksatria yang gagah berani dari Bani As’ad. Ia masuk Islam pada tahun 9 H, yang kemudian murtad dan mengaku sebagai nabi dari Nejed.
Sebelum masuk Islam, Thulaihah terkenal sebagai seorang dukun terkemuka. Ia banyak didatangi dan dimintai nasihat oleh masyarakat. Maklum saja, saat itu masyarakat jahiliyyah senang dengan ramalan-ramalan dukun dan tukang sihir.
Ketika Islam datang dan Rasul mulai mendakwahkannya ke jazirah Arab, berbondong-bondonglah orang masuk ke dalam Islam, termasuk di dalamnya adalah Thulaihah al-Asadi. Namun, setelah kaum dari Bani As’ad memeluk Islam, tak ada lagi yang menemui Thulaihah untuk meminta ramalan karena dalam Islam itu termasuk syirik. Maka turunlah pamor Thulaihah.
Suatu kali, ketika mendengar Rasulullah sakit keras, Thulaihah seperti mendapat peluang untuk mengembalikan namanya. Hingga akhirnya Rasulullah wafat, Thulaihah mendeklarasikan diri sebagai nabi. Hal ini tidak didiamkan oleh Abu Bakar Ash-Siddiq yang mendapat bai’at dari kaum muslimin sebagai pengganti Rasulullah. Abu Bakar memutuskan untuk memimpin perang melawan Thulaihah.
“Demi Allah, aku akan perangi orang-orang yang memisahkan shalat dan zakat,” perkataan Abu Bakar ini membakar semangat pasukan kaum muslim sehingga dapat memenangi pertarungan melawan Thulaihah. Namun, Thulaihah berhasil melarikan diri ke Suriah, di bawah perlindungan Ghassani.
Abu Bakar bukan hanya terkenal dengan ketegasannya namun juga kelembutan hatinya, ia memberikan kesempatan kepada pengikut Thulaihah yang tertangkap untuk bertobat. Hal ini pulalah yang menghantarkan Thulaihah akhirnya sadar dan memeluk Islam kembali. Kesadaran ini ia tunjukkan dengan melakukan ibadah haji dan aktif berperang pada masa Umar bin Khattab menjadi Khalifah.
Meski sempat menjadi manusia yang terlaknat karena mengaku sebagai Nabi palsu dan menyerang kaum muslim, namun akhirnya Thulaihah kembali pada fitrahnya sebagai muslim. Dan sejarah mencatat kisahnya yang mulia, gugur sebagai syahid pada Perang Nahawand, di bawah pimpinan Sa’ad bin Abi Waqqas.
| Sumber : islampos.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar